Haloo semuanya………
Pada blog kali ini, saya
akan menceritakan proses pengembangan media kelompok dan pengalaman saya pada
mata kuliah Teori dan Pengembangan Multimedia Bimbingan dan konseling. Saya harap
para pembaca sekalian dapat menikmati blog ini yaa. Happy reading!!!
Yang pertama, saya akan membahas tentang proses pengembangan media kelompok nihh. Hal yang paling awal saya dan anggota kelompok saya lakukan yaitu menganalisis kebutuhan. Proses analisis kebutuhan yang kami lakukan yaitu yang pertama, kami diberikan bidang dan jenjang sekolah yang akan kami analisis. Bidang yang kami dapatkan yaitu bidang pribadi sosial dan jenjang yang kami analisis yaitu SMK. Setelah mengetahui bidang dan jenjang yang harus dianalisis, kami menyusun kisi-kisi berupa variabel, sub variabel, indikator, dan pertanyaan/pernyataan. Dalam kisi-kisi tersebut kami susun berkaitan dengan bidang pribadi sosial pada siswa SMK dan guru BK. Selanjutnya, kami menyusun angket (google form) agar mempermudah kami dalam menyebarkannya. Gform yang telah kami buat, kami sebarkan kepada siswa SMK dan juga guru BK. Dari penyebaran gform tersebut, kami mendapatkan 37 responden siswa SMK dan 3 responden guru BK. Berdasarkan hasil angket (gform) diperoleh hasil 3 topik yang paling dibutuhkan yaitu angket minat bakat, tes MBTI, dan tes psikologis. Untuk media yang paling banyak digunakan yaitu Instagram.
Setelah proses analisis kebutuhan, kami menentukan media yang akan kami kembangkan. Media yang kami kembangkan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi yaitu media Instagram. Kami memutuskan untuk mengembangkan media Instagram berdasarkan hasil need assessment kami yang menunjukkan bahwa para peserta didik SMK kebanyakan mencari/mendapatkan informasi dari Instagram. Selain itu, Instagram memiliki banyak kelebihan untuk menjadi media penyebaran informasi. Berikut beberapa kelebihan Instagram:
a. Aplikasi Instagram dapat diperoleh gratis
Aplikasi
Instagram banyak digemari remaja jaman sekarang karena gratis dan tidak harus
berlangganan terlebih dahulu. Semua orang dapat mengakses semua fitur yang ada
pada aplikasi Instagram tanpa harus membayar atau berlangganan.
b. Tampilan dan fitur yang sederhana
Tampilan
dan fitur pada Instagram sangat sederhana sehingga para remaja mudah
menggunakannya. Seseorang tidak memerlukan kemampuan khusus untuk dapat
menggunakan Instagram.
c. Jangkauan luas
Instagaram memiliki jangkauan yang sangat luas. Segala sesuatu yang ada di dunia dapat kita lihat di Instagram. Hal ini tentu akan memudahkan seseorang untuk menyebarkan atau mendapatkan informasi. Dari kelebihan-kelebihan yang sudah dipaparkan di atas, kami yakin bahwa media Instagram dapat kami kembangkan sebagai media informasi untuk menyebarkan microblog tentang MBTI.
Proses selanjutnya yaitu penentuan materi yang akan dibahas/dikembangkan. Materi yang kami bahas atau kembangkan yaitu MBTI. Kami memutuskan untuk menggunakan meteri MBTI berdasarkan hasil need assessment. Dari ketiga topik terbesar yaitu angket minat bakat, tes MBTI, dan tes psikologis, kami merasa bahwa tes MBTI merupakan topik yang paling tepat. Dengan tes MBTI, kita dapat mengetahui tipe kepribadian seseorang, karakteristik seseorang, kelebihan dan kekurangan seseorang, serta rekomendasi pekerjaan yang cocok dengan kepribadian seseorang. Tes MBTI ini merupakan bentuk sederhana dari tes psikologis. Tes ini lebih mudah untuk diterapkan untuk siswa SMK daripada tes psikologis yang memerlukan seseorang dengan kompetensi. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengembangkan topik tentang MBTI.
Proses terakhir dari proses pengembangan media kelompok yaitu proses evaluasi. Pada proses evaluasi, kelompok kami yang tadinya ingin mengunggah 21 slide dengan 9 feed di Instagram harus menyederhanakannya karena keterbatasan ruang dan kesepakatan bersama kelompok lain. Dari situ kami berpikir keras untuk menyederhanakan microblog yang awalnya 21 slide menjadi maksimal 10 slide. Kami akhirnya mampu menyederhanakan 21 slide microblog untuk 9 feed tersebut menjadi 6 slide untuk 1 feed Instagram saja.
Berikut merupakan microblog setelah evaluasi:
Berikut merupakan
microblog yang telah direvisi:
Pada mata kuliah Teori
Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling ini saya mendapat banyak sekali
pengalaman. Satu semester menjalani mata kuliah TPMBK tentu banyak suka duka
yang saya rasakan. Sukanya ada banyak keahlian yang sebelumnya belum bisa saya
lakukan akhirnya dapat saya lakukan setelah saya mengikuti mata kuliah ini,
seperti cara membuat sitasi, PPT interaktif, video animatif, podter, Blog, dan masih
banyak lagi. Hal tersebut sangat menyenangkan karena saya merupakan orang yang
suka mempelajari hal baru. Untuk dukanya, saya mengalami beberapa kendala pada
saat mengerjakan tugas-tugas TPMBK. Salah satu contohnya yaitu pada saat mempersiapkan
presentasi hasil need assessment, saya dan teman-teman saya harus berusaha
ekstra agar tugas tersebut selesai karena tidak semua anggota kelompok kami
mengerjakan. Dalam proses pengerjaan tugas tersebut, kami harus begadang dan
berakhir saya sakit karena kondisi saya kurang fit.
Namun secara keseluruhan,
mata kuliah TPMBK sangat menyenangkan untuk saya karena di sini saya dapat
mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dulu saya belum tahu tetapi ternyata
sangat menyenangkan seperti membuat poster.
Berikut beberapa hasil dari mata kuliah TPMBK:
1. Sitasi E-journal Mendeley
2. PPT Interaktif PPT Interaktif MBTI
3. Media rekam layar sreen cast o-matic
4. Video Animatif Powtoon
5. Vlog Vlog MBTI
6. Instrumen Evaluasi google form
7. Poster Microblog
8. Media Permainan Permainan
9. Blog Blog MBTI
Demikian pengalaman saya satu semester menempuh mata kuliah Teori Pengembangan Multimedia Bimbingan dan Konseling. Semoga apa yang saya dapatkan selama satu semester ini dapat membawa manfaat bagi saya, Ibu Fitri selaku dosen mata kuliah TPMBK, para pembaca, serta orang-orang di sekitar kami. Sekian Blog ini saya buat, sampai jumpa di lain kesempatan.
Comments
Post a Comment